KAIZEN dan Total Quality Management

KAIZEN dapat diterapkan dengan berbagai cara, namun yang paling efektif adalah Total Quality Management (TQM). TQM adalah berbagai kegiatan pengendalian mutu yang dilakukan terhadap seluruh aspek dalam perusahaan, yang menyangkut perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat manusianya.

Langkah awal TQM dalam KAIZEN diawali dari perangkat manusia, yaitu meningkatkan mutu karyawan dengan membantu mereka menjadi sadar KAIZEN. Dalam lingkungan pekerjaan tentu banyak kendala, masalah, baik fungsional, antar fungsional maupun struktural dan karyawan dibantu untuk mengenal masalah tersebut. Kemudian mereka dilatih menggunakan alat pemecah masalah (Problrm solving tools) sehingga mereka dapat memecahkan masalah yang telah ia kenali sendiri. Pemecahan masalah tersebut kemudian dibakukan agar kesalahan tidak terulang kembali (standarisasi). Siklus ini kemudian diterapkan menjadi budaya , sehingga mereka berdisiplin untuk melaksanakannya. Karenanya diperlukan pelatihan yang berkelanjutan dan kepemimpinan yang tegas.

Ada 6 karakter ciri khas gerakan KAIZEN, yaitu :
  1. Aktivitasnya berkesinambungan
  2. Partisipasi seluruh anggota
  3. Menggunakan methode QC
  4. Pengembangan secara mandiri
  5. Pengembangan kemampuan secara bersama
  6. Merupakan bagian dari aktifitas management mutu perusahaan

Langkah yang dilakukan dalam penerapan TQM adalah:
  • Selalu nyatakan dengan data. Semua proses dan hasil yang dilakukan ditulis dan menjadi data yang dipertanggungjawabkan. Data adalah sumber informasi untuk melakukan berbagai langkah pengembangan, baik sistem, alat maupun produk. Lalu data yang terkumpul diproses, disalurkan dan diterapkan secara praktis dan terus dilakukan penyempurnaan berdasar data yang diperoleh.
  • Utamakan kualitas, bukan kuantitas. TQM adalah memastikan seluruh proses dalam mencapai standar mutu, penekanan biaya, efisiensi, pemenuhan jadwal penyerahan dan keamanan.
  • Manajemen proses terlebih dahulu. Dalam menjalankan TQM, seluruh karyawan harus memahami seluruh proses. Jika menghadapi permasalahan, maka dicari akar masalahnya pada setiap tahapan proses dengan mengajukan pertanyaan kunci yaitu “mengapa”.
  • Harus fokus pada pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah menjadi tujaan seluruh unsur. Pelanggan yang dimaksud, bukan hanya pelanggan akhir, yaitu konsumen, tetapi seluruh bagian yang akan menerima hasil pekerjaan seseorang (next process Kita). Bagian PPIC menjadi pelanggan bagian produksi, bagian perakitan menjadi pelanggan bagian pembuat part sebelumnya.
  • Selalu lakukan siklus PDCA (Plan, Do, Chek dan Action). Plan adalah merencanaan Kaizen dengan benar, lalu setelah benar analisa dan rencana perbaikannya, lalukan Do dan amati langkah per langkah perbaikannya. Setelah itu lakukan Check hasil Kaizen, dengan pengamatan data sebelum dan sesudah, kalau sudah berhasil maka lakukan Action dengan cara standarisasi.

Tidak ada komentar: