Politik kawan menjadi lawan dan kembali menjadi kawan di negeri jiran


                       

Perdana Menteri Malaysia


Malaysia adalah salah satu negara dengan sistem monarki yang masih ada sampai saat ini, sistem monarki  adalah Negara yang dikepalai oleh seorang Raja/Ratu atau Kaisar sebagai Kepala Negaranya. Sistem monarki konstitutional biasanya dipimpin oleh seorang perdana menteri yang dipilih berdasarkan masa jabatan yang telah ditentukan.

Yang terbaru adalah pemilihan perdana menteri Malaysia,dimana partai pemerintahan UMNO-BN kalah dengan partai oposisi Pakatan Harapan dan koalisi. Aliansi partai-partai oposisi yang dipelopori oleh Mahathir Mohamad memenangi pemilihan umum Malaysia, 9 Mei 2018. Sosok Mahathir Mohamad yang saat ini berusia 92 tahun, menjadi pembicaraan karena menjadi penantang PM Najib Rajak karena seperti diketahui adalah seperti guru dan murid. Najib Rajak adalah anak PM Malaysia kedua, Tun Abdul rajak yang berkuasa dari tahun 1970 - 1976.


Kali ini, Mahathir Mohamad dipadukan dengan Wan Azizah, istri dari Anwar Ibrahim. Anwar Ibrahim adalah tokoh oposisi Malaysia yang dulu pernah menjadi wakil PM Malaysia pada tahun 1993 - 1998, yang digadang gadang akan menggantikan Mahathir Mohamad. Tetapi justru mereka berdua malah berkonflik, yang akhirnya Anwar Ibrahim masuk penjara karena tuduhan asusila. Konflik ini sangat mengguncang Malaysia waktu itu, karena sebagian beranggapan dengan menyingkirkan Anwar Ibrahim, maka peluang anak Mahathir Mohamad untuk menjadi PM Malaysia bisa jadi kenyataan. Akan tetapi, masyarakat Malaysia berkehendak lain, sehingga yang menggantikan Mahathir Mohamad bukanlah anaknya.


Anwar kemudian memimpin sebuah aliansi oposisi untuk mendapatkan keuntungan pemilu yang menakjubkan pada 2013. Koalisi Barisan Nasional (BN) pendukung Najib kehilangan suara terbanyak dalam pemilu ini, namun berhasil tetap berkuasa setelah memenangkan mayoritas kursi di parlemen Malaysia.

Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim seperti seorang kawan yang kemudian menjadi lawan politik kemudian menjadi kawan untuk mengalahkan PM Najib Rajak. Mahathir berjanji, akan meyerahkan kekuasaan PM ke Anwar Ibrahim setelah 2 tahun.

Tidak ada komentar: